Saya punya love & hate relationship dengan You Ma You La by Shu Guo Yin Xiang—selanjutnya ditulis YMYL, dan memutuskan untuk tetap menceritakannya di sini buat para pemirsa karena setelah puluhan kali makan di sini, ternyata love-nya jauh lebih banyak. Sekitar 80-20 lah hahaha. YMYL ini semacam hidden gems di GI karena lokasinya di ujung. Sebenarnya gak sulit menemukannya, tinggal ke West Mall, naik sampai 3A, jalan melewati Foek Lam, terus pas ketemu area playground, tinggal tengok kanan, ketemu deh. Namun somehow jarang orang tahu padahal dia ini ✨a gem✨
YMYL adalah Chinese restaurant yang menyediakan pengalaman makan ambil yang kamu suka dan pilih bumbu sesuai preferensi. Mirip sama makan di Dragon Hot Pot. Minimal ambil isian juga sama 250gr. Tapi kalau kalian lihat foto-foto di tulisan ini, pasti terasa bedanya baik dari user interface maupun bumbu masakannya.
Gak mengadaptasi satu tone warna, interior YMYL catchy dan fresh dan lebih playful. Ada dua area makan yaitu bagian depan dan bagian dalam. Kalau mau sedikit lebih tenang dan nuansa Chinese restaurant yang klasik namun playful, bisa di dalam. Saya sendiri kurang suka bagian luar karena terlalu berisik. Namun baik di depan maupun dalam, kapasitasnya bisa menyesuaikan. Meja buat makan berdua, makan berempat, makan berenam, berdua belas, bisa semua.
Pertama datang, kita akan diarahkan masuk ke lorong kecil sebelah kiri untuk menuju etalase aneka isian. Kita ambil mangkok besar, capitan, dan mulai lah isi-isi. Saya suka di sini banyak pilihan vegan friendly, terkhusus aneka bentuk kulit tahu. I love tofu skin! Pilihan jamur juga banyak mulai dari champignon, king, enoki brown, enoki white, jamur kuping juga ada. Terus sayuran hijau juga pilihannya favorable semua.
Buat karnivor, menurut teman saya sih daging-daging mereka enak. Yang kotak-kotak—saikoro ya? itu katanya empuk dan murah buat dimakan dengan metode timbang-timbang begini. Bakso-baksoan juga banyak. Saya gak lihat banyak pilihan seafood sih di sini, tapi karena gak makan ya saya bodo amat sih wkwkwk. Oh di sini juga bisa ada cemilan goreng kayak fish skin, fried enoki, dan bisa additional half-boiled egg.
Selepas pilih isian, kita jalan ke kasir untuk pilih jenis bumbu masakan, pilih minum, dan bayar. Setelah itu kita pilih tempat duduknya. Jangan lupa untuk ambil mangkok, sendok, sumpit, tisu dan additional topping kayak daun bawang, cabe potong, kecap asin, dan kecap manis di meja pojokan. Setelah itu tinggal tunggu makanan diantar deh. Gak lama kok. Paling lama 10 menit kayaknya.
5 Comments. Leave new
Kak Justin, please bisikin aku untuk kuah Malanya lebih enak di sini atau Drag*n? Sempet lihat YMYL di GI, tapi pas aku lewat sepiii jadi ragu mau coba padahal denger-denger ini juga enak 😂. Kalau Kakak suka Mala, sudah pernah coba HaiDiLao, Kak?
Hmmm, aku kasih tau bedanya ya. Yang di Dragon Hot Pot rasanya lebih strong, lebih medok bumbunya, dan oily. Bahkan too oily sih menurut ku. Sementara yang di sini cita rasa Sezhuan-nya mild agak sedikit milky, less oily, dan kalau keselek gak terlalu bikin nangis wkwkwk.
HaiDiLao udah beberapa kali ke sana, tapi kuah mala-nya kurang cocok di aku, jadi selalu pesan mushroom gravy. Kadang mala aku campur mushroom. Aku lebih cocok sama Chongqing di Senopati. Cuman jarang ke sana. Mahal 😌
((kalau keselek gak terlalu bikin nangis)) ngakak aku bacanya Kak 🤣🤣🤣. Terima kasih untuk infonya, Kak Justin!
Jadi makin pengin cobain YMYL karena terdengar lebih friendly 🤣
Namanya panjang ya, pantas disingkat YMYL memang 😀
Wah, kalau banyak pilihan vegan friendly surga banget tuh. Soalnya aku sering bingung kalau makan sama keluarga besar yang bukan di resto vegan (biar semua sama-sama happy gitu). So Thanks reviewnya ya! 🙂
Sama-sama Mba indi 🙂