“The path to Sumbing resembles the summit route of Mount Merbabu but from halfway up. On the other hand, Sindoro’s path is initially friendly but deceptive, as what appears to be the peak often turns out to be just a hill, leading to plenty of overthinking,” insight shared by my college friend, highlights the contrasting experiences offered by these neighboring mountains located between Temanggung and Wonosobo.
Initially intending to climb Sumbing, fate had other plans and I found myself spending the weekend on Sindoro instead. Little did I know, this experience would lead to one of life’s significant, albeit traumatizing, moments.
Buckle up, as this is going to be quite a tale.
6 Comments. Leave new
hahahahahahaha….
A TOTAL RELATED STORIES ACCORDING TO MY OWN FEELING ABOUT CLIMBING HIGH MOUNTAIN!
eh ga setinggi sindoro ini sih, hanya gunung lokal di Garut yang ketika perjalanannya, sama persis dengan cerita ini perasaannya..
NGAPAIN SIH NAIK GUNUNG DAN MEMILIH PENDERITAAN INI?
kalo aku, ada plus hujan juga. udah mah dingin, badan pake jas hujan ponco yg 10ribuan warna merah macam keresek sayuran di pasar. tiap melangkah naik beberapa langkah, paha ga berhenti kram.
Udah mah dingin, basah, kotor, laper. berat bawa barang, peralatan seadaanya (dulu aku naik gunung pake sepatu biasa, pas pulang lecett!) … kenape gue milih naik gunung siiih?
nah pas udah nyampe puncak, tentu seneng ya, dapet view luar biasa… tapi itu hanya setengah jalan, karena jalan pulang yg menurun pun butuh tenaga kaki juga.
pokoknya waktu itu rasanya kaki udah ringsek aja, kasian…
and from that moment.. antara nabung beli tools dan gear naik gunung yg lebih proper, atau udahan aja.
tapi ya itu, satu-satunya yg bikin slightly ga kapok dan MUNGKIN mau naik gunung lagi adalah dapet foto dan cerita hidup. itu sih.
Mbak J keren banget sih bisa maksain diri untuk sampe ke puncak, saluuuuuttttt
dan fotonya cakep cakep banget sihhhh…
Buat aku kenapa mau naik gunung itu ya karena experience udah lah maunya nangis tapi tetap mau mendaki, terus ngerasa makin kenal diri sendiri, makin jujur sama diri sendiri, itu gak bisa didapetin dari aktivitas lain, hanya pas naik gunung 🙂
Kalo aku, suka langsung kapok beberapa minggu bahkan beberapa bulan setelah naik gunung,
tapi lama-lama kangen juga, bahkan untuk struggle dan penderitaan yg dialami selama perjalanan.
emang aneh sih naik gunung ini, kayak cari penyakit sendiri tapi ngangenin dan ga heran cukup adiktif untuk beberapa manusia.
next mau naik gunung apa nih?
Kalo aku, suka langsung kapok beberapa minggu bahkan beberapa bulan setelah naik gunung,
tapi lama-lama kangen juga, bahkan untuk struggle dan penderitaan yg dialami selama perjalanan.
emang aneh sih naik gunung ini, kayak cari penyakit sendiri tapi ngangenin dan ga heran cukup adiktif untuk beberapa manusia.
next mau naik gunung apa nih?
Mau ‘pemanasan’ dulu ke gunung-gunung kayak Papandayan atau Prau atau Bismo, sekalian ajak Mario Monika hiking lagi. Kalau masih 2000an kayaknya mereka kuat. Ikutan yok!
kalo papandayan, ikooot…! deket soalnya, hehehe…