Max’s Pizza Kemang

Sepanjang perjalanan dari Depok ke Kemang untuk late lunch, kami ngobrol tentang pola olah raga dan gimana cara supaya endurance masing-masing dari kami meningkat, plus asupan apa yang sebaiknya saya perbanyak demi mendapat kalsium sementara saya sudah stop susu sapi. Rencananya mau bahas lebih lanjut pas tiba di Max’s, tapi pas kami duduk dan hendak ngobrol, kami malah terdistraksi oleh suara kencang para mbak-mbak Jakarta Selatan yang lagi curhat menggebu-gebu soal kantornya.

“Sebentar aku lagi nguping,” kata Mas Gepeng. Dia mau tahu gimana sih obrolan kerja anak Jaksel dan kayak apa sih pekerjaan mereka. Menurut Mas Gepeng, anak Jaksel tuh suka unik gitu pekerjaannya dan cara ceritanya kan ya gemas-gemas gengges gitu kan. Ada Bahasa Inggris di mana-mana, terus nadanya roller coaster penuh penekanan dan rambut kibas-kibas. Sebenarnya topik yang dibahas biasa sih malah cenderung toxic, cuman kedengaran banget mungkin selain karena memang suaranya kencang, outlet Max’s Pizza ini mungil selurusan gitu saja, jadi suara ngobrol pun pasti terdengar kecuali bisik-bisik.

Sabtu (18/09) kemarin, Max’s Pizza grand opening. Buat yang familiar sama Burgreens, nah foundernya adalah orang yang sama. Namanya Max dan Helga, sepasang suami istri vegan yang punya anjing vegan juga. Saya sebagai pelanggan dan penikmat Burgreens langsung kesemsem pas tahu mereka buka gerai pizza. Makanya gak pakai mikir, kami langsung cus ke sana hari Minggu sore. Mayan ada tempat baru buat pacaran yang ramah vegan.

Kebetulan yang sangat manis, kami ketemu Helga di sana. Saya sebenarnya gak ada rencana ngobrol macam-macam, cuman mau main sama anjing dachshund-nya yang gemes bernama Simo. Tapi ternyata Helga orang yang ramah dan hangat seperti matahari. Kami ngobrol banyaaaak banget. Yang paling menggembirakan, saya akhirnya tahu bahwa di Jakarta ini makin banyak orang mencoba gaya hidup vegan mulai dari gamers, tiktokers, atlet tinju, pebasket, penyanyi juga (as you know kayak Andien, Cantika Abigail), dan banyak lagi. Mostly sih karena healthy issue ya, gak ada yang kayak ogut gini gegara animal issue wakakakak.

“Gimana tadi pizzanya?” tanya Helga. “Wah enak lah, suka, toppingnya aku ada yang familiar tuh kayak yang ayam, itu pakai ayam yang di sate taichan Burgreens kan ya?” jawab saya. Kami ngobrol banyak sekali soal menu-menu di Burgreens dan kenapa outlet Max’s totally beda konsep dengan Burgreens. Menurut Helga, banyak orang merasa outlet Burgreens itu intimidating, kayak terlalu sehat lah, organik lah, orang-orang jadi takut nyoba. Dia pun nanya pendapat saya yang suka juga dine-in di sana. Saya malah bingung, mananya yang intimidating? Paling pas lihat buku menu saja jadi senut-senut bayarnya, tapi overall sih nyaman kok. Makanya Helga dan Max bikin konsep yang lebih sederhana dengan makanan yang juga easy to share kayak pizza. Yah memang lebih nyaman sih ya, mirip kayak masuk ke Warteg Kharisma Bahari.

Ada 5 jenis pizza yang bisa kamu coba di sini. Kemarin kami coba 3 yaitu meatball, chicken pesto, dan truffle mushroom, semua enak. Saya suka dough-nya tipis tapi gak letoy lembek gitu. Terus setiap pizza pakai vegan cheddar yang rasanya ya Allah bikin terbang deh. Kita bisa pesan pizza per slide (Rp38,5k), bisa juga whole pizza (Rp275k). Selain pizza, ada beberapa pilihan makanan berat kayak nasi rendang, terus cemilannya ada truffle wedges, garlic bites, dan sebagainya. Yang belum pernah cobain rendang punya Burgreens, plis cobain plis. Parah enak banget! Gak ada tuh nemu rendang yang karet-karet-club kayak daging sapi, terus bumbunya nagih apalagi pakai nasi panas. Woshhhh!

Kalau ingin makan pizza yang lebih meledak-ledak, coba tetesin tabasco. Asli cocok banget tabasco di pizza Max’s! Lidah senut-senut, bibir cekut-cekut, rasanya makin menggugah. Oh iya saya nemu hal gemas di Max’s. Jadi sambal dan saus tomat saset yang disajikan itu merknya lokal lucu gitu. Kalau saus tomat merknya AKU, yang sambal merknya Apo Ronju Cap Ibu Jari Jempol. Mungkin kalian sudah pada tahu ya, tapi saya baru pertama kali lihat. Maapin katro.

Makan di Max’s ini kalau saya bilang kurang cocok untuk ngobrol seseruan sama teman-teman. Tempatnya mungil dan suara obrolan akan menggema, jadi noise-nya dua kali lipat. Paling cocok berdua bertiga lah. Sendiri juga asyik, apalagi pizzanya bisa beli per slice kan. Oh musik pilihan Max’s juga cucok deh. Kemarin ada dengar Prep yang Who’s Got You Singing Again, terus Tame Impala kayaknya sempat dengar juga deh. Asyik-asyik pilihannya. Makanan asyik, musik asyik, luvs maxxxximal.