Tulisan panjang ini akan saya mulai dengan sebuah pertanyaan standar tapi gak jarang orang-orang menjadi bingung menjawabnya. ‘Apa yang membuat kita jatuh cinta pada sebuah tempat?’ Teman saya yang baru pulang dari Swiss mengatakan bahwa pemandangan di sana adalah yang membuatnya jatuh cinta. Adalagi yang mengatakan karena negara itu indah dengan budaya dan kesederhanaannya, sebagai alasan dia mencintai Nepal. Lalu apa yang membuat saya jatuh cinta dengan Bangkok?
Meski datang di titik di mana banyak sekali orang yang menikmati makan malam dan suasana ramai di Khao San Road, tapi Bangkok sebenarnya menyentuh saya dengan hal yang lebih sederhana, yang lebih mudah, dan gak membuat pusing. Seperti suara Natalia Lafourcade di lagu Alma Mίa, ah tapi kan ogut lagi di Bangkok, bukan Amerika Latin—dan sulit mencari lagu lembut berbahasa Thai, terlalu banyak khrab khrab dan gak terdengar nyaman sama sekali, tahu kan yah maksudnya? Wkwk. Perjalanan ke Bangkok merupakan salah satu yang cukup membahagiakan buat saya. Begini alasannya.
8 Comments. Leave new
Baguuuuuus tulisannya. So, are you happy?
Ejiyeeee tulisannya edisi tjurhat nich uwuwuwuw. So are you happy?
Gepeng
-nama yang paling sering disebut di blog ini-
-ada pap tt di tulisan ini 🤣-
Makaci Mira 😘 Dan makaci udah nanyain wkwk. Semoga kamu dan Junda always happy no matter what happened yaaa
Habis baca ini jadi pengen bikin postingan tentang kucing-kucing liar di Turki, asli unyuk banget. Malaysia yang kucing aja jadi simbol gitu masih kalah menurutku sama Turki. Hehehe
Happy kalau tiap malem Oyong elus elus punggung pake minyak kutus kutus~
Seru bangeeett bisa liat kucing-kucing liar di Turki yang ginuk ginuk gemesh semua itu. Plis tulis ya! Gambarnya yang banyak hahahaha.
ah kucing…..
jadi kangen kedi alias kucing di turki.
tapi di bangkok gak sebanyak di turki sih menurutku, apa akunya yang jarang ketemu ya pas ke bangkok. hihihi
itu cerita pak jepang jadi inget kemaren nemu mas bule nyasar di medan, gak punya wifi/paket data juga. doi kebingungan nyari tourist office. ganteng-ganteng kok gak punya wifi to mas… :((
Hai Mba Dita, bisa juga di Turki memang buanyak buanget kucingnya jadi di Bangkok berasa sediqit. Padahal kayak tiap tikungan ada kucing, tiap gerobak nganggur ada kucing, di kuil juga selalu ada kucing.
Wkwk, itu mas turis mungkin memang rencananya gitu. Nyasar tanpa wifi, terus berpetualang mencari tourist office yg tak kunjung ada wkwkwk. Terus gimandose nasibnya? Mas turis bisa beli sim?